PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

PT INTI (PERSERO) CATATKAN OVERACHIEVEMENT PENJUALAN AGUSTUS 2025, KONTRIBUTOR TERBESAR DARI SEMIKONDUKTOR

BANDUNG – PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) (“PT INTI (Persero)”) kembali mencatatkan pencapaian signifikan dalam kinerja tahun berjalan. Perseroan berhasil mencatatkan overachievement Revenue month-to-date Agustus terhadap Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2025.

Pencapaian ini juga dibarengi dengan overachievement Revenue year-to-date Agustus dibandingkan dengan target tahun berjalan. Perolehan tersebut mayoritas dikontribusi oleh bisnis semikonduktor untuk produksi jutaan unit smartcard milik salah satu bank pelat merah terbesar di Indonesia.

Vice President Corporate Secretary PT INTI (Persero) Gema Alfarisi Deri mengungkapkan bahwa perolehan tersebut bukan semata-mata rekor finansial, melainkan hasil nyata dari strategi transformasi serta konsistensi Perusahaan dalam menjalankan bisnis semikonduktor yang kini menjadi salah satu lini usaha unggulan Perseroan.

“Capaian ini tidak hanya menjadi milestone, tetapi juga catatan penting dalam perjalanan bisnis semikonduktor PT INTI (Persero) yang juga menyumbangkan sepertiga Revenue Perusahaan. Angka yang ditopang oleh proyek smartcard dengan penetrasi pasar bervolume produksi jutaan unit ini menjadi bukti nyata konsistensi perusahaan untuk mewujudkan kedaulatan teknologi industri semikonduktor,” katanya, Jumat (29/08).

Saat ini, Executive General Manager Marketing and Sales PT INTI (Persero) Delvia Damayanti ikut menambahkan, PT INTI (Persero) tengah menuntaskan produksi jutaan unit smartcard milik salah satu anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang terbagi menjadi beberapa tahap. Selanjutnya, secara paralel PT INTI (Persero) juga akan mengeksekusi produksi smartcard bervolume ratusan ribu unit milik salah satu bank nasional terbesar di Indonesia, dengan target selesai sebelum akhir tahun 2025.

Berdasarkan data yang dirilis oleh IMARC Group, pasar prepaid card Indonesia yang mencakup stored-value card seperti kartu pembelian, transportasi, dan lainnya untuk tahun 2024 tercatat bernilai sekitar US$35,5 miliar, dan diproyeksikan tumbuh menjadi US$128,6 miliar pada 2033, dengan Tingkat Pertumbuhan Tahunan Majemuk (Compound Annual Growth Rate atau CAGR) sekitar 14,6%. Bahkan, Global Data pun memperkirakan bahwa nilai transaksi kartu pembayaran (card payments) di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 984,7 triliun (US$62,1 miliar) pada 2025, dan akan diperkirakan menjadi Rp 1.379,4 triliun (US$87 miliar) pada 2029, dengan CAGR sekitar 8,8%.

Melihat tren perkembangan pasar prepaid card serta nilai transaksi kartu pembayaran tersebut, maka setelah rampung menggarap produksi smartcard milik dua bank terbesar di Indonesia itu, Delvia menjelaskan, Perseroan pun menargetkan untuk dapat menggarap kebutuhan prepaid card di sektor transportasi, perbankan dan financial technology, e-money berbasis kartu, serta giftcard ritel. “Terdapat potensi dengan market size yang setara dengan Rp 525–930 triliun pada tahun 2025 untuk digarap,” ungkapnya.

Harapannya, konsistensi PT INTI (Persero) untuk berkolaborasi serta memberikan solusi yang mempermudah keberlanjutan bisnis, secara spesifik akan mendukung pertumbuhan industri domestik melalui kemandirian manufaktur nasional, dan meningkatnya daya saing Indonesia di kancah global, terutama dalam penguasaan teknologi semikonduktor untuk pasar domestik.

Dapat Segera Dipublikasikan

Information

Vice President Corporate Secretary PT INTI (Persero)

Gema Alfarisi Deri
Telepon : (+62-22) 5201501
Email : gema.deri@inti.co.id