Pandemi Covid-19 memberikan disrupsi yang sangat signifikan di berbagai sektor.
Mulai dari kesehatan, ekonomi, sosial, pendidikan, keamanan, keagamaan, hingga keuangan mendapat dampak dari kondisi ketidakpastian pandemi yang mendunia.
Menyoal efeknya di sektor keuangan, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT INTI (Persero) Tri Hartono Rianto secara khusus mengemukakan pendapatnya. Bahwa, pandemi ini secara simultan membentuk sebuah lingkungan bisnis baru yang membutuhkan strategi keuangan yang sangat adaptif dan ‘agile‘.
Dalam paparannya di ajang Webinar bertajuk “Adaptive Financial Strategies Towards Pandemic Recovery : A Pathway to Future Agility” pada Forum Akuntan Manajemen, beliau mengutarakan bahwa strategi keuangan yang adaptif dan ‘agile’ diperlukan oleh Perusahaan untuk menghadapi berbagai disrupsi bisnis, seperti kesehatan karyawan, pembatasan perjalanan dinas dan jam operasi, pola kerja work from home, dan business continuity issue.
Selain itu, strategi itupun nantinya berperan untuk menyokong upaya Perusahaan dalam menghadapi disrupsi keuangan seperti menurunnya pendapatan serta kesulitan dalam membayar utang, pendanaan, dan permodalan.
Dalam kegiatan yang dihelat pada Sabtu, 25 September 2021 itu, beliau juga memaparkan soal lingkungan bisnis baru dan dampaknya, hal-hal yang perlu kita jalani di tengah ‘deep uncertainty’, empat kunci utama menuju high performance, strategi agile finance menuju future agility, serta strategi keuangan PT INTI (Persero) dalam menjalani bisnis di tengah pandemi.
Pada akhirnya, keberlangsungan bisnis sebuah perusahaan di tengah pasar yang sangat kompetitif dan penuh dengan ketidakpastian, akan ditentukan oleh konsep bisnis dan strategi keuangan yang agile. Selain itu, perusahaan pun perlu menggenjot optimalisasi dari segala lini dan inovasi untuk mendukung penerapan digitalisasi, yang mau tidak mau, menjadi syarat mutlak untuk mewujudkan agility dalam persaingan yang semakin ketat. (*)
